Musim hujan seringkali diidentikkan dengan musim dimana nyamuk
mulai berkembang biak. Karenanya jangan heran jika lebih banyak nyamuk yang
terlihat saat musim hujan dibandingkan musim kemarau. Keberadaan nyamuk dengan
jumlahnya yang meningkat tersebut ternyata tidak hanya menganggu, tetapi juga
bisa menjadi memicu penyakit tertentu untuk keluarga. Nah,
apa saja jenis penyakit yang bisa dibawa oleh gigitan nyamuk selama musim
penghujan? Berikut adalah 3 diantaranya yang perlu Anda waspadai:
Demam berdarah
Demam
berdarah mungkin bukan merupakan penyakit yang asing atau langgkah di telinga
kita. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang dikarenakan gigitan
nyamuk. Nyamuk Aedes membawa virus penyebab demam berdarah di dalam tubuhnya,
kemudian mentransfernya ke dalam tubuh manusia melalui gigitan. Nyamuk Aedes
sendiri terinfeksi virus demam berdarah ketika menggigit tubuh penderita. Jadi
sebenarnya nyamuk tersebut hanya sebagai perantara virus.
Terlepas
dari penyebab demam berdarah, diperkirakan terdapat 390 kasus demam berdarah
yang muncul setiap tahunnya. Kasus terbanyak terjadi di daerah atau negara
bersuhu tropis. Salah satunya adalah di Indonesia. Karenanya Anda harus waspada
terhadap penyakit yang satu ini, mengingat efek dari setelah digigit ia bisa
menyebabkan kematian jika tidak memperoleh penanganan yang tepat dan khusus.
Guna
memperoleh penanganan yang tepat dan khusus, maka tentunya perlu pemahaman yang
baik akan gejala. Gejala demam berdarah yang umumnya meliputi:
v
demam
tinggi,
v
sakit
kepala,
v
nyeri
otot,
v
tubuh
lemas,
v
mua
ncul bintik bintik merah pada kulit, dan
v
pendarahan
pada hidung, gusi dan mulut.
Bintik
merah pada kulit biasanya muncul 2 hingga 5 hari setelah virus menginfeksi
tubuh meski tidak semua nampak bintik tersebut pada penderita.
Anda
bisa menggunakan gejala awal tersebut untuk melakukan diagnosa, sehingga
penderita bisa segera mendapat penanganan yang tepat. Jangan sampai terlambat,
karena akibatnya dapat fatal. Demam berdarah akut biasanya ditandai dengan
terjadinya pendarahan yang terjadi pada gusi, hidung dan mulut. Seringkali
ketika pendarahan terjadi, nyawa penderita menjadi sangat kritis/ terancam.
Terkait
dengan gejala demam berdarah tersebut, seringkali gejala yang timbul hampir
mirip dengan demam biasa. Hal ini terjadi pada penderita yang baru pertama kali
terinfeksi virus demam berdarah. Oleh karena itu jangan pernah menganggap remeh
setiap gejala yang muncul, karena gejala yang awalnya terlihat ringan bisa
berkembang menjadi gejala parah atau fatal yang bisa memicu kerusakan limpa,
pembuluh darah, pembengkakan hati, dan kegagalan sistem pembuluh darah. Inilah
yang seringkali dapat menyebabkan kematian pada penderita dan umumnya dikenal
dengan istilah dengue shock syndrome.
Cikungunya
Cikungunya
sendiri merupakan penyakit akibat
gigitan nyamuk kedua yang perlu Anda waspadai. Gejalanya mirip dengan gejala
demam berdarah dan zika. Hanya saja saat seseorang menderita cikungunya, ia
akan mengalami nyeri otot yang begitu hebat hingga menyulitkannya untuk
bergerak/menggerakkan anggota tubuh.
Gejala
cikungunya pada umumnya mulai muncul antara 3 hingga 7 hari setelah penderita
digigit nyamuk pembawa virus cikungunya. Pada beberapa penderita, gejala akan
mulai membaik setelah seminggu. Namun nyeri otot bisa tetap dirasakan sampai sebulan
atau bahkan lebih.
Gejala
cikungunya memang nampak lebih menakutkan dibanding demam berdarah dan zika.
Akan tetapi penyakit yang satu ini jarang sekali menyebabkan kematian pada
penderitanya.
Selain
itu, ada beberapa tipe orang yang sangat beresiko terserang penyakit akibat
gigitan nyamuk tersebut. Mereka yang rentan terinfeksi ialah bayi, lansia dan
penderita penyakit diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Namun
dikatakan bahwa mereka yang pernah terinfeksi cikungunya sebelumnya akan
membentuk kekebalan yang melindunginya dari infeksi lanjutan.
Zika
Zika
merupakan virus yang dapat menginfeksi tubuh melalui perantara gigitan nyamuk
Aedes aegypti juga. Ya, nyamuk yang sama yang membawa virus demam berdarah.
Sama halnya dengan dua penyakit akibat gigitan nyamuk sebelumnya, zika juga
memiliki gejala yang nyaris sama dengan demam berdarah dan cikungunya.
Gejala
zika umumnya berlangsung antara 2 sampai 7 hari. Agar saat gejala berangsur
membaik, penderita disarankan/dianjurkan untuk lebih banyak istirahat dan minum
yang cukup. Banyak istirahat diperlukan untuk membantu memulihkan sistem
kekebalan tubuh, sedangkan asupan air diperlukan untuk mencegah dehidrasi.
Hal
ini perlu dilakukan mengingat perawatan dengan menggunakan obat hanya terbatas
untuk menurunkan demam dan meringankan nyeri otot.
Itulah
ketiga penyakit akibat gigitan nyamuk yang perlu Anda waspadai. Agar terhindar
dari infeksi gigitan nyamuk selama musim hujan, lakukan tips-tips pencegahan
berikut:
1.Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan
rumah dan sekitarnya, terutama dari genangan air.
2.Gunakan losion anti nyamuk dan pasanglah
tirai atau kasa pada ventilasi rumah agar nyamuk tidak masuk.
3.Selain itu, hindari tidur di pagi hari,
mengingat nyamuk Aedes umumnya paling aktif di pagi hari.
4.Selain mewaspadai setiap gejala yang muncul,
Anda juga perlu menjaga daya tahan tubuh. Hal ini mengingat mereka yang
memiliki daya tahan tubuh yangcenderung
lemah sangat rentan dapat terinfeksi dan mengalami gejala dari ketiga virus
diatas.
Dengan
mengetahui ketiga penyakit akibat gigitan nyamuk tersebut beserta cara
pencegahannya, menjaga kebersihan lingkungan dirasa ampuh untuk menghindari
segala resiko yang disebabkan penyakit, diharapkan informasi ini bisa membantu
Anda dan keluarga terhindar dari infeksi selama peralihan musim atau musim
hujan jika dirasa ragu segera kerumah sakit terdekat agar dapat penanganan yang
benar.
Semoga
bermanfaat dan terimakasih sudah membaca artikel Waspada!!!!! 3 Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk Ini Perlu Anda Waspadai di blog kami.

0 Response to "Waspada!!!!! 3 Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk Ini Perlu Anda Waspadai "
Post a Comment