KESALAHAN YANG SEPELE SAAT MEMBERI MAKANAN PADA BUAH HATI

makanan pendamping
Mungkin sebagian orang tua tidak menganggapnya sebagai hal penting. Padahal, jika tahapan pemberian makan tidak dijalankan secara benar, dapat membuat anak sakit.

Saat baru lahir, bayi belum bisa makan karena ia baru belajar dan organ pencernaannya belum siap untuk mencerna makanan biasa dikonsumsi secara umum orang. Karena itu, memberinya makanan harus melalui tahapan tertentu. Misal, 4 bulan pertama kehidupannya, bayi hanya memperoleh nutrisi dari ASI, plus susu formula jika memang diperlukan dan sesuai anjuran dokter. "Baru setelah itu, bayi diperkenalkan dengan makanan sedikit padat, dari bubur susu lalu semakin lama semakin meningkat sampai nasi setelah buah hati berusia setahun. Toh, pada kenyataannya, masih banyak orang tua yang kurang paham akan hal tersebut meski sudah diberikan pemahaman oleh dokter. Yang diterapkan justru pola kebiasaan yang ada dalam keluarga dan sudah turun-temurun dilakukan. Padahal, risikonya tidak sedikit jika bayi diberi makanan tanpa melalui tahapan yang seharusnya. Berikut sejumlah kesalahan yang sering dilakukan orang tua yang di anggap sepele.

1. TERLALU CEPAT MEMBERI MAKANAN PADAT
Pada umumnya, baru di usia 4 bulan bayi mulai diberi makanan sedikit padat. Yang banyak terjadi, sebelum lagi umur 4 bulan, bayi sudah diberi makanan padat semisal pisang bahkan nasi. Padahal, "Bisa menyebabkan gangguan pada usus. Misal, ususnya tersumbat atau melintir". dinding dalam usus berisi jonjot-jonjot usus yang di dalamnya berisi enzim dengan fungsi untuk mengolah makanan yang masuk ke dalam saluran usus. "Bayi usia 4 bulan biasanya masih sedikit memiliki enzimnya. Jonjotnya juga belum sempurna". Maka dari itu, makanan padat yang masuk tidak dapat secara maksimal diolah dengan baik. "hanya memberi rasa kenyang tapi tidak diserap dengan baik, karena enzim yang bertugas mencerna masih kurang".

Nah, jika keadaannya parah, bisa dapat terjadi perforasi alias kebocoran usus. Bahkan, bisa pecah karena makanan padat menumpuk dan tidak bisa hancur di usus.

2. DIBERI SUSU SEJAK DINI
Yang juga banyak terjadi ditemui, bayi hanya diberi susu karena tidak mau makan. Padahal, menunda pemberian makanan padat jika memang sudah waktunya, tidak baik bagi sistem pencernaan buah hati. Bisa bisa, jonjot-jonjot ususnya tidak terangsang untuk berkembang.

Padahal, kalau kurang dirangsang, lapisan jonjot akan tetap tipis bahkan mungkin "gundul". "Masalahnya, lapisan jonjot - jonjot usus yang tipis ini akan mempengaruhi ketahanan anak itu sendiri. jika ususnya terkena infeksi, akan mudah habis dan makin terkikis".

Patut juga diingat, jika buah hati sudah besar hanya diberi susu, kecukupan gizinya tidak akan terpenuhi dengan baik. semakin besar bayi, kebutuhan gizi dan asupan makanannya juga makin besar, bukan?

3. SALAH MEMBERIKAN SUSU
Secara garis besar, susu formula dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu susu formula pemula (starting formula) dan lanjutan (follow-up formula). Susu formula pemula sebenarnya hanya diberikan kepada buah hati yang tidak mendapat ASI dikarenakan faktor – faktor tertentu. Bisa karena ASI tidak keluar atau sang ibu memiliki masalah lain. Namun yang terbaik tetaplah ASI.

Apa efeknya Jika susu formula untuk anak di atas usia setahun diberikan pada bayi? Yang jelas, kandungannya di dalam susu formula tersebut berbeda. Umumnya berupa susu full cream yang banyak mengandung laktosa. Sementara tubuh bayi baru menghasilkan enzim untuk mencerna laktosa mulai usia 4 bulan. Maka dari itu, susu tidak tercerna dengan baik dan bisa membuat buah hati diare. Sebaliknya, jika di atas usia setahun masih diberi susu pemula, asupan gizi menjadi kurang karena susu pemula adalah susu formula yang diencerkan.

4. JALAN PINTAS MEMBERIKAN VITAMIN
Orang tua pasti ingin memberi gizi terbaik Untuk buah hatinya. Yang sering terjadi, sebagai jalan pintas, buah hati diberi aneka vitamin. Begitu juga kalau buah hati tidak punya nafsu makan, dijejali macam-macam vitamin. Padahal, vitamin tidak mutlak diberi jika makannya sudah tercukupi. "jika asupannya dirasa kurang, boleh-boleh saja dikasih vitamin," selama dirasa masih batas wajar dan tidak di biasakan.

meski boleh memberi vitamin sebagai penambah nafsu makan, "kita Tetap harus dicari penyebabnya, kenapa buah hati tidak doyan makan. Jangan secara terus-terusan kita kasih vitamin." Masalahnya, anak, apalagi bayi, sulit makan karena berbagai penyebab.

Bayi usia 4 bulan yang baru dikenalkan makanan padat, misal, tentu perlu waktu lama untuk beradaptasi. Belum lagi pencernaannya juga baru belajar mencerna makanan dan bayi juga baru belajar mengunyah serta menelan. "Jadi, teliti dulu, benarkah buah hati tidak nafsu makan atau karena ada masalah lain yang berhubungan dengan proses mencernanya. Misal, buah hati memang belum terampil menelan atau tidak dengan suka rasa makanannya." Pemberian vitamin yang berlebihan memang tidak memberi efek samping yang buruk. Toh, kelebihan tersebut akan dibuang secara otomatis jika tubuh sudah merasa kebutuhannya tercukupi. "Tapi tetap saja harus hati-hati. Soalnya, kebanyakan vitamin bisa membuat bayi diare,".

5. MEMBERIKAN BUMBU TAMBAHAN
Kalau jumlahnya tidak terlalu banyak, masih bisa ditolerir asal tujuannya mengenalkan aneka rasa pada anak. Kaldu dan kecap juga boleh diberikan agar buah hati mengenal berbagai rasa. Tentunya setelah buah hati usia 6-7 bulan, atau setelah buah hati boleh mengkonsumsi nasi tim.

6. PEMBERIAN TELUR MENTAH
Banyak orang tua meyakini, telur mentah dapat menambah daya tahan bayi. Padahal, justru berisiko. Masalahnya, kita tidak tahu persis, seberapa bersih telur. Jangan-jangan malah sudah terkontaminasi banyak kuman. "Untuk bayi dan anak, sebaiknya rebus telur sebelum diberikan. Daya tahan buah hati masih rentan untuk melawan kuman.

7. MENU YANG TAKSEIMBANG
Ini juga amat sering terjadi. karena buah hati suka bubur, orang tua memberinya secara terus-menerus tanpa variasi. Padahal, antara karbohidrat, lemak, protein, buah, dan sayuran harus diberikan secara seimbang. Variasi makanan juga penting agar buah hati dapat mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan.

8. TIDAK BERSIH
Masalah yang satu ini juga sering dianggap sepele. kenyataanya, daya tahan tubuh bayi/anak masih sangat rentan. Buah hati perlu makanan dan alat makan yang bersih/steril agar tubuhnya tidak kemasukan kuman penyakit. Gara-gara kebersihan tidak terjaga, gangguan saluran cerna buah hati menjadi terganggu. Diare, misal yang kerap di alami. Baca kelanjutanya “Tahapan Yang Benar dalam pemberianmakanan pada buah hati”.


Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah membaca artikel KESALAHAN YANG SEPELE SAAT MEMBERI MAKANAN PADA BUAH HATI di blog kami, jangan lupa likenya untuk update informasi terkini dari blog kami.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KESALAHAN YANG SEPELE SAAT MEMBERI MAKANAN PADA BUAH HATI"

Post a Comment