Bagi
orang tua yang baru pertama kali mempunyai bayi, cegukan untuk pertama kalinya
kerap membuat panik. Jangan panik ya Bun, Sebenarnya menghadapi bayi cegukan
tidak perlu berlebihan, karena biasanya bisa segera hilang dengan sendirinya.
Meski demikian, terdapat beberapa tanda dari cegukan bayi yang memerlukan
perhatian Khusus. Cegukan pada bayi sebetulnya merupakan reaksi diafragma,
yakni otot yang memisahkan rongga perut dan dada, tepatnya di bawah
tulang rusuk yang berguna dalam membantu mengendalikan pernapasan. Reaksi
demikian, menyebabkan diafragma mengencang secara tiba-tiba, dan tanpa
diketahui bisa menutup pita suara di kerongkongan, sehingga menghasilkan bunyi
cegukan di bagian atas tenggorokan.
AlasanTerjadinya Bayi Cegukan
Secara medis,
cegukan biasa disebut dengan singultus. Adapun pemicu bayi cegukan diantaranya
karena, mengonsumsi terlalu banyak makanan, masuknya udara saat sedang
mengunyah, atau ketika bayi merasa tegang. Secara Umumnya, cegukan tersebut
terjadi ketika bayi mengisap udara berlebihan ketika sedang menyusu. Menjadikan
bayi sendawa setelah menyusu, adalah salah satu cara guna mengeluarkan udara
dari perut agar bayi terhindar dari rasa tidak nyaman dan risiko cegukan
lainnya.
Walaupun bagi
sebagian Bunda merasa jika cegukan bayi cukup mengganggu. Tetapi sebenarnya
tidak demikian bagi bayi, selama cegukan tidak memengaruhi aktivitas bayi
sehari-hari. Setiap Bayi mempunyai kekebalan tubuh yang berbeda-beda. Itulah
sebabnya sebagian bayi mempunyai kemungkinan lebih rentan mengalami cegukan
dibandingkan dengan bayi lainya.
Atasi Bayiyang Sering Cegukan
Cegukan tidak
hanya dialami pada orang dewasa saja pada umumnya, melainkan juga pada bayi.
Cegukan yang terjadi pada bayi kerap kali menjadikan orang tua cemas atau
panik, padahal cegukan terhadap bayi bukanlah kondisi yang harus Bunda cemaskan
secara berlebihan. Cegukan yang terjadi terhadap bayi, disebabkan oleh masalah
ketika bayi mengalami perubahan emosi. Bayi yang mengalami cegukan, secara
umum akan hilang dengan sendirinya dan tidak akan membahayakan kesehatan bayi.
Meskipun demikian, beberapa penyebab bayi cegukan bisa Bunda kenali dari usia
bayi yang berusia 3 bulan. Kondisi bayi yang mengalami cegukan dapat terjadi dikarenakan
belum matangnya fungsi saraf, yang berfungsi untuk mengatur diafragma bayi.
Cara Cerdas
Mengatasinya
Bunda tidak
perlu khawatir jika cegukan terjadi pada bayi Bunda. Hal itu disebabkan,
cegukan yang terjadi pada bayi akan menghilang karena bayi sudah mempunyai
keseimbangan pada sistem tubuhnya seiring pertumbuhan usia bayi Bunda. Jika
demikian, bayi Bunda tidak akan sering merasakan cegukan. Cegukan memang tidak
menjadi pertanda yang membahayakan sehingga Bunda tidak usah berlebihan atau
panik menyikapi cegukan pada bayi, akan tetapi jika dibiarkan akan mengganggu
kenyamanan bayi Bunda. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya.
1. Ubahlah
posisi menyusui saat bunda memberikan ASI maka sering kali bayi menelan udara
berlebih yang dapat memicu terjadinya cegukan. Namun, jika bayi Bunda mengalami
hal demikian, Bunda dapat mengatasinya dengan mengubah posisi menyusui bayi
Bunda. Hal itu dapat membatasi jumlah udara yang masuk ke dalam mulutnya. Jika
cegukan yang dialami oleh bayi frekuensinya lebih sering, lebih baik jika Bunda
menghentikan sementara air susu. Sebab jika tidak, dikhawatirkan akan membuat
bayi tersendak.
2. Usahakan
bayi bersendawa setelah mendapatkan ASI membuat bayi Bunda Bersendawa setelah
memperoleh ASI, menjadi salah satu cara untuk mengurangi resiko bayi Bunda
mengalami cegukan. Jika bayi bersendawa, maka ia dapat mengeluarkan udara yang
berlebihan di dalam perutnya. Di samping itu, dengan bersendawa bisa melepaskan
kejang otot bayi, sehingga akan menghentikan cegukan yang dialami bayi Bunda.
Cara yang bisa Bunda lakukan agar bayi bisa bersendawa yaitu, dengan membuat
bayi berdiri. Setelah itu, posisikan badan bayi Ibu berada di bagian pundak
Bunda, sehingga badan bayi Bunda sejajar dengan pundak Bunda.
3. Membuat
jadwal makan yang teratur dan membiasakan memberikan makanan dengan teratur
pada bayi, dapat membuatnya mengurangi kebiasaan cegukan. Pemberian makanan
secara teratur, sangat berguna ketika bayi Ibu berusia 6 bulan ke atas. Jadi,
Bunda bisa memberikan jadwal dalam pemberian makanan pendamping ASI untuk dapat
menyesuaikan kondisi bayi Bunda. Pemberian makanan yang baik yaitu, sebelum
lapar dan menghentikan makanan sesudah kenyang. Bunda harus ingat, jika yang
dialami oleh buah hati Bunda dapat menjadi masalah lambung jika cegukan yang
dialami oleh buah hati yang disertai dengan muntah.
4.
Sentuhan
Pijatan perlahan bagian belakang Bunda bisa menenangkan bayi cegukan, dengan
sentuhan memijat bagian belakang tubuh secara perlahan-lahan. Maksudnya, dengan
menggosok punggung bayi Bunda dengan tenang, sehingga cegukan yang dirasakan
bayi Bunda dapat berkurang. Bunda tidak perlu khawatir karena cegukan sementara
waktu tidak membuatnya berbahaya.
Jadi jika bayi
cegukan, Bunda dapat menerapkan beberapa cara di atas. Perlu Bunda ingat, bahwa
cegukan belum tentu membahayakan. Segera periksa ke dokter jika tidak terjadi
hal yang tidak sewajarnya pada bayi ketika mengalami cegukan. Penuhi pula bayi
Bunda dengan nutrisi yang cukup demi mendukung tumbuh kembang bayi. Jangan
sepelekan dan meremehkan berbagai hal tanda yang bayi Bunda alami, sebab
justru dari hal tersebut bayi dapat mengalami risiko berbahaya.
Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah membaca artikel Bayi CEGUKAN??? jangan panik!!! ini dia penyebab dan cara menanganinya di blog kami.
Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah membaca artikel Bayi CEGUKAN??? jangan panik!!! ini dia penyebab dan cara menanganinya di blog kami.

0 Response to "Bayi CEGUKAN??? jangan panik!!! ini dia penyebab dan cara menanganinya"
Post a Comment