Hiperaktif merupakan salah satu perilaku yang mungkin dimiliki
anak dengan gangguan Attention Deficit and Hiperactivity Disorder (ADHD). Anak
hiperaktif biasanya memiliki gejala seperti tidak bisa duduk diam, terus
berbicara dan bergerak, serta kesulitan menyelesaikan tugas dan aktifitasnya.
Kebanyakan dari anak ADHD menderita tipe gabungan dan juga memiliki gejala lain
dan berbeda, seperti impulsif dan kesulitan berkonsentrasi.
Menghadapi
anak hiperaktif bisa menjadi tantangan tersendiri bagi kita orang tua dan guru.
Energi mereka yang sepertinya tidak ada habisnya tidak jarang membuat orang
dewasa lelah dan kehilangan kesabaran. Melakukan terapi bisa membantu anak untuk
mengendalikan diri dan mengurangi gejala hiperaktif.
Anda
juga bisa menerapkan tips-tips berikut untuk menghadapi anak hiperaktif:
1. Konsultasi ke dokter untuk
memastikan apakah anak Anda memang memiliki ADHD. Diagnosis dini bisa membantu
anak memahami keadaannya dan mendapat perawatan sesegera mungkin. Hindari untuk
menyebut mereka hiperaktif tanpa diagnosis resmi dari dokter. Bisa jadi
keaktifan buah hati masih dalam batas yang normal untuk anak seusianya.
2. Biasakan anak untuk memiliki
rutinitas harian. Kebanyakan anak, terutama yang hiperaktif, kesulitan untuk
berpindah dari kegiatan satu ke kegiatan lain saat rutinitasnya tidak jelas dan
tidak konsisten. Rutinintas akan membantunya mengetahui apa yang akan terjadi
dan menyiapkan cara untuk menghadapinya. Cara ini juga membantu kita untuk
tetap tenang dan mengatasi ketegangan. Meski demikian, pastikan rutinitas tersebut
tidak membuat buah hati merasa stres dan tertekan.
3. Miliki aturan yang jelas dan
konsisten. Anak dengan ADHD membutuhkan aturan yang jelas dan konsisten untuk
mereka pahami dan taati. Anda bisa meminta atau mengarahkan buah hati untuk
merenung dan introspeksi diri setiap kali mereka melanggar peraturan. Jelaskan
kesalahan dan konsekuensi yang dapat buah hati dapatkan. Bantu buah hati
memahami hubungan sebab-akibat agar buah hati tahu bagaimana perilakunya dapat
mempengaruhi lingkungannya.
4. Anak dengan ADHD seringkali
kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan mengikuti aturan atau peraturan.
Berikan pujian atau hadiah saat anak berhasil melakukannya. Bantu anak untuk
mengetahui jika ia dapat melakukan sesuatu dengan baik dan perilakunya memiliki
dampak positif.
5. Tetapkan tujuan-tujuan kecil. Dengan
perlahan Bantu buah hati untuk duduk diam dan mengontrol dirinya. Dorong buah
hati untuk mencoba berkonsentrasi dalam waktu singkat, dan tingkatkan
periodenya secara bertahap dan berlahan. Ingat bahwa kita tidak bisa mengubah
secara instan dalam waktu satu malam.
6. Ingat untuk menghadapi anak yang hiperaktif,
kita harus selalu sabar dan menenangkan diri terlebih dahulu. Hindari membentak
anak saat mereka melakukan kesalahan. Bimbing buah hati membiasakan untuk
mengomunikasikan masalah-masalahnya. Dengarkan dan tanggapi masalahnya meski
terlihat sepele. Fokuslah untuk membangun hubungan yang baik dengan anak.
Sering-seringlah melakukan aktivitas yang Anda dan anak sukai bersama-sama.
7. Biasakan untuk keluar rumah setiap
hari. Pergi jalan - jalan ke taman, taman bermain, atau area terbuka lainnya
dimana anak kita bisa bebas berlarian dengan aman dan nyaman. Olahraga bisa
membantu buah hati berkonsentrasi dan mengarahkan kelebihan energinya ke
aktivitas yang tepat dan sesuai.
8. Hindari memberikan cola, teh, atau
kopi kepada buah hati. Minuman-minuman ini mengandung kafein yang dapat membuat
buah hati semakin aktif. Makanan tinggi gula juga dapat memicu terjadinya pelepasan
hormon kortisol dan adrenalin. Ganti makanan olahan yang mengandung banyak
bahan tambahan, seperti pewarna, dan pemanis buatan. Sebaliknya, pilih makanan yang
kaya kalsium dan magnesium seperti sayuran dan kacang-kacangan yang dapat
membantu buah hati tetap tenang.
9. usahakan batasi kegiatan buah hati setidaknya
satu jam sebelum tidur. Ajak mereka melakukan kegiatan yang lebih tenang.
Hindari menonton televisi atau mendengarkan musik keras-keras. Para ahli
menilai Stimulasi berlebih semacam ini dapat membuat anak semakin aktif. Usahakan
Batasi juga supaya anak tidak terlalu lama menonton televisi sehari-hari.
10.Ajari anak untuk suka membaca.
Jangan lupa untuk menyediakan buku-buku dengan topik yang umum untuk seusianya
yang buah hati sukai agar anak mau belajar duduk diam. Biarkan anak memilih
sendiri apa yang ingin buah hati baca. Sediakan tempat yang tenang untuk
membantunya berkonsentrasi. Membaca buku bersama-sama juga dapat mempererat
ikatan antara ibu dan anak.
Ajarkan
buah hati untuk mengambil nafas dalam-dalam untuk mengontrol agresivitas dan
kemarahan di dalamnya. Bernafas dalam-dalam dapat meningkatkan suplai oksigen
ke otak dan bisa menenangkan perasaan buah hati. Cara ini akan membantunya
mengontrol diri dan mencegahnya melakukan aktivitas yang dapat melukai dirinya
sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Mengetahui yoga atau teknik meditasi lainnya
juga dapat membantu kita menghadapi anak hiperaktif. Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah membaca artikel Anak Hiperaktif JANGAN PANIK!!! 10 Cara dasar Menghadapi Anak yang Hiperaktif di blog kami.

0 Response to "Anak Hiperaktif JANGAN PANIK!!! 10 Cara dasar Menghadapi Anak yang Hiperaktif"
Post a Comment