Anak Hiperaktif JANGAN PANIK!!! 10 Cara dasar Menghadapi Anak yang Hiperaktif

anak Hiperaktif
Hiperaktif merupakan salah satu perilaku yang mungkin dimiliki anak dengan gangguan Attention Deficit and Hiperactivity Disorder (ADHD). Anak hiperaktif biasanya memiliki gejala seperti tidak bisa duduk diam, terus berbicara dan bergerak, serta kesulitan menyelesaikan tugas dan aktifitasnya. Kebanyakan dari anak ADHD menderita tipe gabungan dan juga memiliki gejala lain dan berbeda, seperti impulsif dan kesulitan berkonsentrasi.

Menghadapi anak hiperaktif bisa menjadi tantangan tersendiri bagi kita orang tua dan guru. Energi mereka yang sepertinya tidak ada habisnya tidak jarang membuat orang dewasa lelah dan kehilangan kesabaran. Melakukan terapi bisa membantu anak untuk mengendalikan diri dan mengurangi gejala hiperaktif.

Anda juga bisa menerapkan tips-tips berikut untuk menghadapi anak hiperaktif:
1.   Konsultasi ke dokter untuk memastikan apakah anak Anda memang memiliki ADHD. Diagnosis dini bisa membantu anak memahami keadaannya dan mendapat perawatan sesegera mungkin. Hindari untuk menyebut mereka hiperaktif tanpa diagnosis resmi dari dokter. Bisa jadi keaktifan buah hati masih dalam batas yang normal untuk anak seusianya.

2. Biasakan anak untuk memiliki rutinitas harian. Kebanyakan anak, terutama yang hiperaktif, kesulitan untuk berpindah dari kegiatan satu ke kegiatan lain saat rutinitasnya tidak jelas dan tidak konsisten. Rutinintas akan membantunya mengetahui apa yang akan terjadi dan menyiapkan cara untuk menghadapinya. Cara ini juga membantu kita untuk tetap tenang dan mengatasi ketegangan. Meski demikian, pastikan rutinitas tersebut tidak membuat buah hati merasa stres dan tertekan.

3.   Miliki aturan yang jelas dan konsisten. Anak dengan ADHD membutuhkan aturan yang jelas dan konsisten untuk mereka pahami dan taati. Anda bisa meminta atau mengarahkan buah hati untuk merenung dan introspeksi diri setiap kali mereka melanggar peraturan. Jelaskan kesalahan dan konsekuensi yang dapat buah hati dapatkan. Bantu buah hati memahami hubungan sebab-akibat agar buah hati tahu bagaimana perilakunya dapat mempengaruhi lingkungannya.

4.  Anak dengan ADHD seringkali kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan mengikuti aturan atau peraturan. Berikan pujian atau hadiah saat anak berhasil melakukannya. Bantu anak untuk mengetahui jika ia dapat melakukan sesuatu dengan baik dan perilakunya memiliki dampak positif.

5.   Tetapkan tujuan-tujuan kecil. Dengan perlahan Bantu buah hati untuk duduk diam dan mengontrol dirinya. Dorong buah hati untuk mencoba berkonsentrasi dalam waktu singkat, dan tingkatkan periodenya secara bertahap dan berlahan. Ingat bahwa kita tidak bisa mengubah secara instan dalam waktu satu malam.

6.   Ingat untuk menghadapi anak yang hiperaktif, kita harus selalu sabar dan menenangkan diri terlebih dahulu. Hindari membentak anak saat mereka melakukan kesalahan. Bimbing buah hati membiasakan untuk mengomunikasikan masalah-masalahnya. Dengarkan dan tanggapi masalahnya meski terlihat sepele. Fokuslah untuk membangun hubungan yang baik dengan anak. Sering-seringlah melakukan aktivitas yang Anda dan anak sukai bersama-sama.

7.   Biasakan untuk keluar rumah setiap hari. Pergi jalan - jalan ke taman, taman bermain, atau area terbuka lainnya dimana anak kita bisa bebas berlarian dengan aman dan nyaman. Olahraga bisa membantu buah hati berkonsentrasi dan mengarahkan kelebihan energinya ke aktivitas yang tepat dan sesuai.

8.  Hindari memberikan cola, teh, atau kopi kepada buah hati. Minuman-minuman ini mengandung kafein yang dapat membuat buah hati semakin aktif. Makanan tinggi gula juga dapat memicu terjadinya pelepasan hormon kortisol dan adrenalin. Ganti makanan olahan yang mengandung banyak bahan tambahan, seperti pewarna, dan pemanis buatan. Sebaliknya, pilih makanan yang kaya kalsium dan magnesium seperti sayuran dan kacang-kacangan yang dapat membantu buah hati tetap tenang.

9.   usahakan batasi kegiatan buah hati setidaknya satu jam sebelum tidur. Ajak mereka melakukan kegiatan yang lebih tenang. Hindari menonton televisi atau mendengarkan musik keras-keras. Para ahli menilai Stimulasi berlebih semacam ini dapat membuat anak semakin aktif. Usahakan Batasi juga supaya anak tidak terlalu lama menonton televisi sehari-hari.

10.Ajari anak untuk suka membaca. Jangan lupa untuk menyediakan buku-buku dengan topik yang umum untuk seusianya yang buah hati sukai agar anak mau belajar duduk diam. Biarkan anak memilih sendiri apa yang ingin buah hati baca. Sediakan tempat yang tenang untuk membantunya berkonsentrasi. Membaca buku bersama-sama juga dapat mempererat ikatan antara ibu dan anak.

Ajarkan buah hati untuk mengambil nafas dalam-dalam untuk mengontrol agresivitas dan kemarahan di dalamnya. Bernafas dalam-dalam dapat meningkatkan suplai oksigen ke otak dan bisa menenangkan perasaan buah hati. Cara ini akan membantunya mengontrol diri dan mencegahnya melakukan aktivitas yang dapat melukai dirinya sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Mengetahui yoga atau teknik meditasi lainnya juga dapat membantu kita menghadapi anak hiperaktif. Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah membaca artikel  Anak Hiperaktif JANGAN PANIK!!! 10 Cara dasar Menghadapi Anak yang Hiperaktif di blog kami.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Anak Hiperaktif JANGAN PANIK!!! 10 Cara dasar Menghadapi Anak yang Hiperaktif"

Post a Comment