ini Mitos Buah Hati Yang beredar di Masyarakat

Tentang Mitos Buah hati
Ini mitos yg beredar santer di masyarakat
1. BUAH HATI LELAKI LEBIH KUAT & BANYAK MENGISAP ASI
Sedikit-banyaknya konsumsi susu tak dipengaruhi oleh jenis kelamin, melainkan berat badan anak yang berpengaruh terhadap volume lambungnya. Jika berat badannya besar, otomatis volume lambungnya pun besar pula. Dengan demikian, daya konsumsi susunya pun tinggi. "Jika berat badan bayi perempuan besar, otomatis mengisap susunya pun akan lebih banyak." Selain itu, kondisi anak ikut berpengaruh. Jika anak menderita penyakit tertentu, seperti flu atau demam, selera minum susunya pun menurun atau terlihat ogah-ogahan.

Demikian pula kondisi psikologis. Jika hubungan kasih sayang antara ibu dan anak cukup erat, anak akan merasa nyaman sehingga mengisap ASI banyak. Namun bila yang menyusuinya selalu marah-marah, bisa jadi bayi merasa tak nyaman sehingga minum susunya sedikit.

2. BUAH HATI PEREMPUAN LEBIH CENGENG
Sebetulnya tidak. Mitos ini berkembang karena mungkin ada anggapan bayi perempuan lebih lembut sehingga sedikit-sedikit menangis. Dalam banyak kasus, boleh jadi anggapan itu benar. Tapi bukan berarti harus dijadikan patokan. Tak sedikit bayi laki-laki yang memiliki sifat cengeng. Cengeng-tidaknya bayi, selain dipengaruhi oleh karakter, juga oleh keadaan fisik. Mungkin saja kondisinya sangat lemah dan sering sakit-sakitan, yang membuatnya sering menangis atau jadi kolokan. "Justru kalau bayi sering menangis, perlu diteliti ada apa sebenarnya? Bisa karena kesakitan, popoknya basah, dan lainnya. "Adalah wajar jika bayi sering menangis."

3. BUAH HATI LAKI-LAKI LEBIH SERING NGOMPOL
Ini juga tak benar. Sering-tidaknya ngompol, tergantung dari volume air susu yang ia minum. Bayi yang banyak minum susu, biasanya lebih sering ngompol dibanding yang tidak. Ini wajar sekali. Pada bayi dengan penyakit tertentu semisal diabetes, ia akan banyak ngompol.

4. BUAH HATI LAKI-LAKI LEBIH KUAT TENDANGANNYA
Memang, laki-laki ditakdirkan memiliki otot-otot yang kuat. Dengan demikian, tendangannya pun lebih kuat daripada perempuan. Namun demikian, bukan berarti bayi perempuan juga tidak bisa menendang kuat, lo. Perkembangan otot, selain karena alasan jender, juga dipengaruhi oleh faktor gizi dan rangsangan motoriknya. Jika bayi perempuan diberi asupan makanan bergizi, ototnya akan kuat meski tak sekuat lelaki. Selain itu, senam bayi juga sangat baik bagi perkembangan otot bayi.

5. BUAH HATI PEREMPUAN LEBIH RENTAN TERHADAP PENYAKIT
Rentan-tidaknya, tergantung dari kondisi tubuh bayi. Bukan pada jenis kelamin. Jika bayi mengonsumsi makanan bergizi dan lingkungan mendukung, ia akan lebih kebal terhadap bibit penyakit yang menyerang. Tak peduli apakah ia lelaki ataupun perempuan.

6. BUAH HATI LELAKI PALING KENCANG TANGISANNYA
Karena bayi lelaki terlihat lebih kuat, maka suaranya pun otomatis akan lebih kencang. Bagaimanapun, pita suara laki-laki juga berbeda dengan perempuan. Jadi, tak heran bila tangisannya lebih keras. Tapi hal itu tidak mutlak, karena ada juga bayi perempuan yang tangisannya lebih nyaring. Terlebih lagi, pita suara juga terbentuk saat seseorang memasuki usia puber.

7. BUAH HATI LAKI-LAKI LEBIH AKTIF BERGERAK
Sudah bawaannya bayi laki-laki lebih aktif dan lincah dibanding perempuan. Bayi laki-laki terlihat sudah merangkak ke sana-sini, sedangkan yang perempuan pasif saja. Walau begitu, bukan berarti yang perempuan pun tak bisa aktif. Banyak juga bayi perempuan yang aktif dengan syarat, ia diberi rangsangan memadai. Misalnya sering diajak mendorong-dorong benda, sehingga ia terbiasa aktif bergerak. Selain itu, masing-masing karakter individu pun turut berpengaruh. Ada bayi perempuan yang berkarakter aktif. Sebaliknya banyak juga laki-laki bersifat pasif dan pendiam.

8. BUAH HATI PEREMPUAN LEBIH CEPAT BICARA
Bisa saja terjadi demikian karena dalam hal kecakapan, perempuan biasanya lebih unggul. Termasuk kecakapan bicara. Sedangkan untuk kecakapan motorik kasar, seperti duduk dan berjalan, laki-laki lebih unggul. Meski begitu, orang tua tak perlu keburu khawatir karena kemampuan komunikasi juga dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. Kalau orang tuanya suka membacakan dongeng atau mengajaknya bicara, anak pun akan lebih terangsang berbicara. "Sudah banyak terbukti, anak yang mendengar dongeng setiap hari atau lebih sering diajak bercakap-cakap, lebih banyak perbendaharaan kosakatanya." Itu pentingnya orang tua selalu mengajak bicara anak atau mengenalkan kosakata pada anak. Minimal nama benda-benda dalam kamar si anak. Jangan lupa pula perdengarkan musik pada anak.

10. BUAH HATI PEREMPUAN TIDURNYA LEBIH CEPAT TERUSIK
Sama saja, kok. Hal ini tak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Melainkan tergantung dari seberapa besar pengaruh dari luar yang mengusik si bayi. Selain itu, kondisi bayi juga turut mempengaruhi. Jika bayi sedang sakit, ia akan mudah terusik oleh suara atau getaran-getaran dari luar. Ia juga akan sering terbangun karena rasa sakitnya itu. Dengan demikian, lelap-tidaknya tidur bayi juga tergantung pada kondisi kesehatannya.

11. BUAH HATI LAKI-LAKI LEBIH CEPAT BESAR
Memang pertumbuhan bayi lelaki lebih cepat dibanding perempuan. Tapi harus diingat juga, pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor nutrisi. Jadi, jika gizinya cukup dan seimbang, bayi itu (perempuan atau lelaki), akan tumbuh besar.
Berat bayi ketika lahir pun turut berpengaruh. Jika lahir besar karena faktor keturunan, maka pertumbuhannya akan lebih besar dibanding bayi dengan berat badan kecil saat lahir. Kondisi kesehatan juga turut mempengaruhi. Jika ia sering sakit-sakitan, tentu akan menghambat pertumbuhannya. Otomatis, berat badannya tak akan berkembang secara optimal.

12. BUAH HATI LELAKI TIDAK SABARAN
Ada pendapat, perempuan lebih halus dan karakter itu sudah tertanam sejak bayi. Saat minta disusui, bayi perempuan bisa menahan untuk tidak menangis dibanding bayi laki-laki. Toh, hal ini tak sepenuhnya benar. Sebab, selain karakter, tingkat lapar juga perlu diperhatikan. Jika sangat lapar, baik bayi lelaki maupun perempuan, akan tidak sabar lagi menunggu ASI.

13. BUAH HATI LAKI-LAKI SULIT DISAPIH
Susah-tidaknya bayi disapih tergantung beberapa faktor. Antara lain, kedekatan dengan si ibu. Semakin dekat dengan ibu, lebih susah juga untuk menyapihnya. Faktor adaptasi ke makanan padat turut mempengaruhi. Semakin ia bisa beradaptasi dengan baik dengan makanan barunya, makan lebih mudah ia disapih.

Para ibu amat disarankan untuk memberi makanan bayi secara bertahap. Misalnya, jangan langsung padat, tapi cair dahulu, lanjutkan ke semi padat, dan seterusnya.

Semoga bermanfaat buat pengetahuan dan Terimakasih sudah membaca artikel ini Mitos Buah Hati Yang beredar di Masyarakat di blog kami

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ini Mitos Buah Hati Yang beredar di Masyarakat"

Post a Comment