Bagi pasangan yang baru saja punya anak,
selamat! Kini keluarga kecil Anda bertambah satu anggota yang imut nan
menggemaskan. menikah memang biasanya menemui banyak sekali perubahan-perubahan
dalam kehidupan. Namun, kelahiran bayi juga bisa diikuti oleh masalah baru yang
menyertai, misalnya sindrom baby blues yang dialami ibu. Apa yang harus
dilakukan suami siaga untuk membantu mengatasi baby blues sang istri?
Dilannsir dari Laman hellosehat.com, Sekilas
tentang baby blues dan dampaknya pada ibu baru, Menurut Dr. dr. Irawati Ismail
Sp.Kj, MEpid yang merupakan seorang ahli dari bagian Psikiatri Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia yang dilansir dalam The Asian Parent, baby
blues adalah “efek samping” pasca melahirkan yang sangat umum terjadi. Sekitar
50 hingga 75 persen dari wanita di seluruh dunia mengalami baby blues. Bahkan,
American Pregnancy menyatakan angka yang lebih tinggi, yaitu sebesar 70 hingga
80 persen dari seluruh ibu baru.
Baby blues biasa menyerang ibu dalam empat
sampai lima hari setelah kelahiran bayinya. Ibu dapat merasa sedih dan menangis
tanpa alasan yang jelas, merasa lelah dan tidak berenergi, cemas dan sulit
tidur, dan sulit konsentrasi. Biasanya, dampak dari sindrom ini akan sangat
terasa saat kelahiran bayi pertama. Setelah bertahan selama 14 hari pasca
kelahiran, sindrom ini akan menghilang dengan sendirinya.
Biasanya ini berkaitan dengan perubahan
yang datang setelah kelahiran sang bayi. Misalnya saja, tidur yang tidak
nyenyak karena sering terganggu oleh tangisan bayi dan perubahan rutinitas yang dirasakan. Selain
hal di atas, perubahan hormon yang terjadi saat kehamilan juga dapat menjadi
penyebabnya. Ketika buah hati sudah lahir, berarti hormon akan kembali seperti
sedia kala dan akan menurun tajam dalam waktu 72 jam setelah melahirkan.
Perubahan inilah yang memproduksi zat-zat kimia pada otak yang menimbulkan
beragam gejala di atas.
Baby blues yang tidak segera diatasi bisa
berkembang menjadi depresi pasca melahirkan. Depresi postpartum termasuk
penyakit mental kronis yang membuat ibu merasa “jauh” dan mungkin ingin
menyakiti buah hatinya, hingga bahkan ingin bunuh diri. Bahkan, PPD bisa
berlanjut hingga 2 tahun ke depan.
Yang
bisa dilakukan suami untuk membantu istri mengatasi baby blues
Ada beberapa cara yang bisa Anda sebagi
suami lakukan untuk istri Anda saat mengatasi baby blues.
Jadilah teman curhat istri. Anda harus bisa
menjadi pendengar yang baik untuk keluhan-keluhan yang istri Anda keluarkan.
Matikan TV dan tutup smartphone atau laptop Anda. Duduk berdua dan ajak istri
untuk bicara. Ketika berbicara, lihatlah matanya. Selain itu, tentu jangan
melakukan perdebatan-perdebatan kurang penting karena hanya akan memperburuk
sindrom yang dialami sang istri.
Pastikan istri mendapatkan makanan kaya
gizi dan seimbang. Ibu dapat kehilangan banyak energi dan berbagai zat gizi.
Bahkan, terlalu banyak karbohidrat malah membuat perubahan mood semakin
menjadi-jadi. Jika istri Anda sibuk dengan si buah hati, lalu siapa lagi yang
akan memastikan istri Anda mendapatkan makanan bergizi? Tentu Anda lah sebagai
suaminya.
Ajak istri jalan-jalan keluar untuk
menikmati udara segar. Tentu sehari-hari berhadapan dengan popok bayi dan
memberi ASI akan membuat istri bosan, apalagi jika dilakukan terus menerus di
rumah. Namun, sebaiknya jangan ajak jalan-jalan bertemu teman, tetangga,
ataupun keluarga besar. Bertemu dengan orang yang sudah dikenal bisa membuat
istri Anda kewalahan dibombardir oleh sejuta pertanyaan kepo dari mulut-mulut
iseng. Ini akan membuat keadaan malah semakin buruk. Anda berdua dengan istri
membutuhkan tempat yang asing dan berbeda dari tempat-tempat yang biasa ditemui
sehari-hari untuk dapat mengatasi baby blues.
Bantu pekerjaan rumah yang biasa dilakukan
istri. Dengan meringankan beban pekerjaan istri, Anda akan meringankan beban
dalam pikirannya juga. Sempatkan untuk melakukan berbagai pekerjaan rumah
seperti membersihkan rumah seperti menyapu dan mengepel, mencuci dan menyetrika
pakaian, hingga memasak. Bayangkan jika istri Anda sedang dalam keadaan berat
namun harus tetap mengerjakan semuanya sendiri.
Jujurlah dan ajak istri Anda mengenal lebih
jauh keadaannya. Ternata, ada beberapa perkataan baik yang jika dikatakan saat
istri Anda depresi ternyata tidak akan membantu sama sekali dan bahkan
membuatnya semakin buruk. Menurut Karen Kleiman, seorang psikoterapis sekaligus
pendiri dari The Postpartum Stress Center, menjelaskan dalam Psychology Today
mengenai berbagai perkataan yang tidak boleh Anda katakan ketika istri Anda
mengalami baby blues. Berikut ini adalah contohnya.
“Aku cinta kamu apa adanya.” – Dia bisa
jadi tidak percaya
“Kamu memang ibu yang baik.” – Dia akan
berpikir kalau Anda hanya berbicara untuk menenangkan dia
“Kamu terlihat cantik.” – Dia akan berpikir
kalau Anda berbohong
“Aku izin kantor pulang lebih dulu untuk
membantu kamu di rumah sore ini.” – Dia akan merasa bersalah
“Maaf aku harus pulang terlambat malam
ini.” – Dia akan merasa Anda tidak peduli dengannya
Namun, cobalah jujur dan terbuka dengan
berkata seperti ini
“Aku tahu kamu sedang merasa tidak baik
sekarang. Maukah kamu cerita padaku? Kita pasti akan melewati ini bersama.”
“Aku tahu kamu sedang melakukan yang
terbaik saat ini. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Tidak harus
semua yang dilakukan itu sempurna setiap saat.”
“Aku, kamu dan bayi kita pasti akan
baik-baik saja. Apa yang kamu lakukan sekarang untuk mengatasi masalah yang
kita hadapi sudah benar. (misalnya terapi ataupun pengobatan).

0 Response to "Yang Bisa Suami Lakukan untuk Membantu Istri Mengatasi Baby Blues"
Post a Comment