Sebagaimana kita ketahui,
hingga saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi atau obat untuk
mengobati penyakit virus Zika. Beberapa Negara memberlakukan travel warming
kunjungan ke Negara-negara terjangkit.
Bagaimana dengan ibu
hamil?
Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) Amerika, merekomendasikan tindakan pencegahan
khusus untuk wanita hamil dan wanita yang berencana untuk hamil, sebagai
berikut;
1. Bagi wanita hamil,
harus mempertimbangkan menunda perjalanan ke daerah-daerah di mana penularan
virus Zika sedang berlangsung. Jika harus melakukan perjalanan ke salah satu
daerah terjangkit, maka harus berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan
kesehatan lainnya, serta harus disiplin mengikuti langkah-langkah untuk
menghindari gigitan nyamuk selama perjalanan.
2. Pada wanita yang
berencana untuk hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan
perjalanan ke daerah-daerah terjangkit, serta selalu mengikuti langkah-langkah
untuk mencegah gigitan nyamuk selama perjalanan.
Bagaimana virus Zika akan mempengaruhi
ibu hamil atau bayi dalam kandungan? Hal ini terkait dengan laporan berbagai
kasus microcephaly dan akibat buruk lainnya pada wanita hamil serta pada bayi
dari ibu yang terinfeksi virus Zika saat hamil di Brasil. Namun, penelitian
tambahan diperlukan untuk lebih mencari hubungan yang spesifik pada kasusini.
Penelitian yang lebih detail dan terencana sangat diperlukan untuk mempelajari
lebih lanjut tentang risiko infeksi virus Zika selama kehamilan.
Penggunaan obat nyamuk
yang aman dan efektif harus selalu dengan mengikuti petunjuk label yang
dipersyaratkan, khususnya pada wanita hamil dan wanita yang sedang menyusui.
Pertanyaannya, apakah jika seorang wanita yang tidak hamil digigit nyamuk dan
terinfeksi virus Zika, apakah berisiko jika suatu saat dia hamil? Virus Zika
biasanya tetap dalam darah dari orang yang terinfeksi hanya beberapa hari
sampai seminggu. Virus tidak akan menyebabkan infeksi pada bayi yang dikandung
setelah virus dibersihkan dari darah. Saat ini tidak ada bukti bahwa infeksi virus
Zika menimbulkan risiko cacat lahir pada kehamilan berikutnya. Biarpu demikian,
bagi wanita telah pulih dari infeksi virus Zika dan ingin hamil, harus
berkonsultasi dengan dokter.
Bagi wanita hamil yang
melakukan perjalanan ke daerah terjangkit harus dilakukan uji virus pada
mereka. Jika wanita hamil dan mengalami demam, ruam, nyeri sendi, atau mata
merah dalam waktu dua minggu setelah bepergian ke negara terjangkit virus Zika
harus segera menghungi dokter terdekat.
Dapatkah jika seseorang
yang sebelumnya terinfeksi virus Zika, yang kemudian hamil dapat memiliki bayi
dengan microcephaly? Kita tidak tahu risiko untuk bayi jika seorang wanita
terinfeksi virus Zika sementara dia hamil. Namun, infeksi virus Zika tidak
menimbulkan risiko cacat lahir untuk kehamilan berikutnya. Virus Zika biasanya
tetap dalam darah dari orang yang terinfeksi selama sekitar satu minggu. Virus
tidak akan menyebabkan infeksi pada bayi yang dikandung setelah virus
dibersihkan dari darah.
Apakah diperlukan uji
virus zika pada wanita hamil setelah berada di sebuah negara dengan Zika?
Menurut CDC, pada saat ini, dan untuk beberapa alasan, tidak direkomendasikan
pengujian rutin virus Zika pada wanita hamil yang telah melakukan perjalanan ke
negara dengan transmisi virus zika. Pertama, akan dimungkinkan hasil positif
palsu karena antibodi yang dibuat terhadap virus terkait lainnya. Kedua, kita
tidak tahu risiko bagi janin jika hasil tes pada ibu positif antibody virus
Zika. Juga belum diketahui apakah terdapat perbedaan risiko pada ibu yang
melakukan atau tidak memiliki gejala akibat infeksi virus Zika.
Jika seorang wanita yang
telah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit virus Zika apakah sebaiknya
menunda untuk hamil?
Kita tidak tahu risiko
untuk bayi jika seorang wanita terinfeksi virus Zika sementara dia hamil. virus
Zika biasanya tetap dalam darah dari orang yang terinfeksi hanya beberapa hari
sampai seminggu. virus tidak akan menyebabkan infeksi pada bayi yang dikandung
setelah virus dibersihkan dari darah. Saat ini tidak ada bukti bahwa infeksi
virus Zika menimbulkan risiko cacat lahir pada kehamilan berikutnya. Jika
seorang wanita yang telah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit virus Zika,
berencana untuk hail, maka harus berkonsultasi dokter.
informasi yang terkandung di situs ini dimaksudkan untuk tujuan pendidikan saja dan bukan merupakan pengganti saran, diagnosis atau pengobatan oleh dokter berlisensi. Anda harus mencari perawatan medis yang segera untuk setiap masalah kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakan pengobatan alternatif Anda. terimakasih sudah membaca artikel Pengaruh Penyakit Virus Zika Pada Ibu Hamil di blog kami, semoga bermanfaat.
(Sumber : www.cdc.gov)

0 Response to "Pengaruh Penyakit Virus Zika Pada Ibu Hamil"
Post a Comment