Banyak orang beranggapan bahwa depresi
pascamelahirkan adalah satu, kondisi definitif. Yang benar adalah bahwa ada
nuansa abu-abu. Jenis depresi pascamelahirkan berjalan pada spektrum keparahan,
mulai dari bayi ringan hingga depresi postpartum sampai psikosis
pascapersalinan.
Baby
Blues
Ketika kita berbicara tentang "baby
blues", kita berarti depresi postpartum jangka pendek dan ringan. Bayi
blues dialami oleh 30 sampai 80% ibu baru.
Gejalanya meliputi kecemasan, tangisan,
insomnia, kelelahan, kemurungan dan kesedihan. Baby blues luar biasa dimulai 3
sampai 10 hari setelah melahirkan dan berakhir dalam waktu dua minggu.
Depresi
Mayor Pasca melahirkan
Berbeda dengan baby blues, postpartum major
depression - dialami oleh sekitar 10% wanita yang telah melahirkan - cenderung
mengalami perkembangan tiga atau lebih minggu setelah persalinan. Gejala mood
lebih kuat dan bertahan lebih lama.
Gejalanya mungkin termasuk rasa sakit,
masalah dengan konsentrasi, kesulitan membuat keputusan, perasaan tidak mampu,
sedih, dan pikiran untuk bunuh diri. Gejala fisik mirip dengan hipotiroidisme -
termasuk kepekaan terhadap pemikiran dingin, melambat, kelelahan, kulit kering,
retensi cairan, dan konstipasi - mungkin juga dialami.
Psikosis
pascamelahirkan
Terkadang disebut psikosis nifas atau
depresi psikotik pascamelahirkan , jenis depresi pascamelahirkan ini akan
berkembang pada 1 sampai 2 wanita dalam 1.000 orang. Sebagian besar kasus akan
dimulai dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, meskipun puncak kedua
telah diamati terjadi satu sampai tiga bulan setelah melahirkan.
Psikosis pascamelahirkan dapat didahului
dengan agitasi, kebingungan, masalah ingatan, mudah tersinggung, memperburuk
insomnia dan kegelisahan.
Gejala psikosis pascapersalinan meliputi
pikiran mengganggu, delusi, halusinasi dan tanggapan yang tidak tepat terhadap
atau ketidaktertarikan pada anak seseorang.
Gejala psikosis pascamelahirkan bisa
berubah dengan cepat, dengan periode mood tinggi yang cepat diikuti oleh
kesedihan atau kemarahan yang dalam. Periode kejernihan itu biasa dan belum
tentu menjadi indikator pemulihan. Meskipun pemulihan dapat terjadi secara tiba-tiba,
lebih umum terjadi pada psikosis pascamelahirkan untuk berkembang menjadi
depresi berat dan berkepanjangan.
Semoga bermanfaat dan Terimakasih sudah
membaca artikel di Blog kami, Informasi yang terkandung di situs ini
dimaksudkan untuk tujuan pendidikan saja dan bukan merupakan pengganti saran,
diagnosis atau pengobatan oleh dokter berlisensi.
Sumber:
Jacobson, James L. dan Alan M. Jacobson.
Rahasia Psikiatri . Edisi ke 2 Philadelphia: Hanley & Belfus, 2001.

0 Response to "Apa Jenis Depresi Postpartum Ada?"
Post a Comment